Sabtu, 24 Agustus 2013

Pengertian Bounce Rate dan Sebabnya

Pengertian Bounce Rate dan Sebabnya


Bounce Rate Alexa, Bounce Rate Google Analytics, Apa Itu Bounce Rate ? Apa dampak bounce rate pada situs (blog) ? serta apa juga factor yang mengakibatkan tinggi rendahnya bounce rate ? untuk beberapa besar blogger, pertanyaan diatas memanglah kerap terlintas di benak mereka. mereka tidak paham keberadaan bounce rate sesuatu situs (blog) dikarenakan murni memanglah tidak paham sampai sengaja tidak ingin tahu.

Walau sebenarnya, fakta mengatakan bila bounce rate bisa jadikan sebagai indikator mutlak untuk menilai daya serap pengunjung pada sesuatu situs (blog). 

Apa itu bounce rate ?

Bounce rate yaitu rasio jumlah pengunjung yang cuma buka satu halaman saja pada situs (blog) yang anda punyai. bounce rate dihitung memakai rumus seperti berikut.

Bounce rate= ( jumlah pengunjung yang cuma buka satu halaman blog/jumlah kunjungan keseluruhan ) x 100%.
Contohnya didalam 1bulan situs (blog) anda mempunyai jumlah kunjungan keseluruhan sejumlah 50. 000, namun kunjungan pembaca yang cuma buka satu halaman saja sejumlah 2. 000. karena, bounce rate dari situs (blog) anda sebesar ( 2. 000/50. 000 )x100%= 4%.

Makin besar bounce rate yang dimiliki sesuatu situs (blog) maka kinerja situs (blog) tersebut dapat makin jelek, namun makin kecil bounce rate pada sesuatu situs (blog) maka kinerja situs (blog) tersebut dapat makin baik.
Supaya kinerja situs (blog) makin baik, anda bisa mematok 20% sebagai nilai bounce rate optimal pada situs (blog). anda juga bisa lihat bounce rate pada situs (blog) memakai sarana google analytics.

Penyebab Bounce Rate

Tinggi rendahnya bounce rate pada sesuatu situs (blog) dipegaruhi oleh sebagian factor, diantaranya seperti di bawah ini.

1. Kecepatan Loading Situs (blog).

Situs (blog) dengan kecepatan loading yang baik bisa menghindar pembaca untuk membatalkan kunjungannya ke situs (blog) tersebut. hingga, makin cepat loading sesuatu situs (blog) maka bounce rate yang dimilikinya lalu dapat makin kecil. anda bisa membaca artikel cara tahu berat serta lamanya loading situs (blog) sebagai referensi untuk mengevaluasi kecepatan situs (blog) yang dimiliki.

2. Tata Letak Design

Untuk memperoleh bounce rate yang baik maka sesuatu situs (blog) juga mesti mempunyai tata letak design yang baik juga. Situs (blog) yang mempunyai tata letak rumit serta sukar dikilas balik dapat membuat pembacanya malas menjelajah isi situs (blog) serta memilih untuk segera meninggalkannya.

3. Mutu Content

Content situs (blog) yang kurang menarik akan membuat pembaca tidak betah berlama-lama mengunjunginya. pembaca pasti tidak mau buang waktunya dengan sia-sia dikarenakan tidak mendapatkan informasi yang menarik serta berguna untuk dirinya. Oleh dikarenakan itu, rajinlah menerbitkan content pada situs (blog) dengan teratur dengan terus melindungi kualitasnya supaya senantiasa baik serta berguna. baca artikel 6 ciri content situs (blog) yang berkwalitas sebagai referensi anda saat akan menulis content pada situs (blog).

4. Internal Linking

Makin banyak internal linking pada situs (blog) maka dapat dipastikan bounce rate pada situs (blog) tersebut dapat makin kecil. Perihal ini dikarenakan pembaca diberikan kemudahan untuk berkunjung ke halaman lain didalam situs (blog) tersebut hingga tiap-tiap halaman didalam sesuatu situs (blog) bisa terhubung dengan baik.
Contohnya pembaca tengah membaca content situs (blog) anda yang berjudul cara menjaga kucing. 

Nah, pada halaman tersebut anda sisipkan link yang mengarah pada halaman ciri kucing yang sehat. Bila pembaca tertarik dengan tema pada halaman ciri kucing yang sehat serta lantas mengunjunginya maka bounce rate dari situs (blog) anda tersebut dapat makin kecil. Anda bisa memakai link pada tulisan, related post, recent post, serta popular post untuk membangun internal linking.

5. Eksternal Linking

Makin banyak eksternal linking atau link keluar yang mengarah pada situs (blog) lain terpasang di halaman situs (blog) anda maka kemungkinan jumlah pembaca yang meninggalkan situs (blog) untuk pergi ke halaman situs (blog) lain menurut link yang terpasang tersebut dapat makin besar, hingga bounce ratenya jadi tinggi.

Eksternal linking banyak ditemukan pada blogroll, gambar, serta iklan yang tampak pada halaman situs (blog).
Keberadaan bounce rate memanglah tidak demikian di perhatikan oleh banyak blogger. walau demikian, lihat fungsinya yang besar sebagai di antara indikator kinerja situs (blog) maka mulai saat ini anda mesti belajar untuk mengetahui serta mengoptimalkannya dengan baik. Silahkan beri masukan serta respon pada artikel yang saya catat ini melalui komentar dibawah.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►